5 Jenis Pakaian Adat Sunda Beserta Gambar dan Penjelasan!
Pakaian adat khas Sunda merupakan salah satu kekayaan adat masyarakat Indonesia khususnya suku Sunda. Sunda sendiri dilansir dari Wikipedia, adalah suku yang berasal dari Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan sebagian wilayah barat Jawa Tengah.
Pakaian adat khas suku Sunda mempunyai ragam fungsi, umur, dan status sosial yang secara umum terbagi menjadi tiga jenis yakni pakaian adat untuk rakyat biasa, kaum menengah, dan kaum bangsawan. Namun ada beberapa jenis pakaian yang secara khusus digunakan untuk acara tertentu, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Pakaian Adat Sunda Untuk Masyarakat Biasa
Pakaian untuk masyarakat biasa pria terdiri dari celana komprang, yakni celana yang dilengkapi kulit atau ikat sepanjang betis. Kemudian atasannya adalah baju salontreng dengan jahitan sederhana yang dipadukan dengan sarung poleng menyilang badan, iket logen (ikat kepala), dan tarumpah (sandal kayu).
Sementara untuk perempuan terdiri dari sinjang bunjel, beubeur (ikat pinggang), kamisol (pakaian dalam), kebaya, selendang, dan sandal jepit. Untuk perempuan biasanya dilengkapi dengan dandanan junjung bun (bun kecil di atas kepala).
Untuk aksesorisnya sendiri terbilang cukup sederhana yakni terdiri dari gelang berbahan dasar akar bahar, ali meneng (cincin polos), dan pelenis suweng (anting bulat).
2. Pakaian Adat Kaum Menengah
Kaum menengah merupakan masyarakat yang mempunyai kekayaan namun tidak bergelar atau mempunyai darah bangsawan, seperti para pedagang dan saudagar.
Pakaian untuk kaum pria terdiri dari baju bedahan putih, kain batik untuk bawahan, terompah (sandal), beubeur (ikat pinggang), dan iket (ikat kepala).
Berbeda dengan pria rakyat biasa, kaum pria menengah menggunakan aksesoris seperti arloji berbahan emas yang digantungkan di saku baju.
Lalu untuk perempuan kaum menengah pakaiannya terdiri dari kebaya berwarna, kain batik untuk bawahan, beubeur (ikat pinggang), selendang, dan kelom geulis (selop). Kaum perempuan menengah boleh menggunakan pakaian dengan warna yang tidak memiliki batas aturan.
Serta dilengkapi dengan perhiasan seperti gelang, anting, kalung, dan ali (cincin) yang berbahan emas atau perak.
Baca Juga: 5 Rumah Adat Jawa Barat atau Sunda Beserta Penjelasannya
3. Pakaian Adat Untuk Kaum Bangsawan
Pakaian ini hanya berlaku untuk para bangsawan dan keluarga kerajaan, biasanya baju mereka berwarna hitam dengan hiasan sulam dari benang emas.
Untuk pria, pakaian adatnya terdiri dari jas tutup hitam beludru dengan hiasan sulam emas, kain dodot yang dililitkan dari pinggang hingga lutut dengan motif rengreng parang rusak. Serta memiliki kelengkapan lainnya yakni benten (sabuk emas), kelom hitam (selop hitam), bendo (penutup kepala).
Lalu bagi perempuan terdiri dari kain beludru hitam dengan hiasan sulam emas, kain batik motif rengreng untuk bawahan, dan alas kaki yang berbahan beludru dengan sulaman manik-manik.
Sementara perhiasannya terdiri dari tusuk konde, kalung, gelang, keroncong, anting, ali (cincin), bros, serta peniti rantai berbahan emas dan berlian.
Pakaian Khusus Acara
Selain pakaian adat untuk harian, Suku Sunda pun memiliki pakaian khusus yang digunakan dalam acara tertentu. Misalnya acara kenegaraan, pernikahan, upacara adat, dan lain sebagainya. adapun pakaian adat Sunda khusus acara adalah:
1. Pakaian Adat Untuk Acara Resmi
Nah, Pakaian jenis ini hampir sama dengan kaum bangsawan, hanya saja warna yang digunakan bisa beragam. Tapi biasanya kaum pria menggunakan warna pakaian yang cenderung gelap, dengan bawahan celana panjang sewarna dengan atasan, kain samping di pinggang, bendo, kelom (selop), dan jam rantai emas.
Sedangkan untuk wanita menggunakan kebaya polos dengan hiasan sulam, kain bebat untuk bawahan, beubeur, kamisol, karembong (selendang), dan kelom (selop). Yang semuanya memiliki warna yang senada dengan kebaya, dengan tambahan perhiasan berbahan emas dan berlian.
2. Pakaian Adat Untuk Acara Pernikahan
Pengantin Pria akan menggunakan Jas Buka Pangwedana yang harus berwarna senada dengan kebaya pengantin perempuan. Untuk Bawahannya adalah kain batik bermotif serasi dengan warna atasan.
Pakaiannya harus dilengkapi bendo berhiaskan batu permata, boro sarangka, dan kantong menyimpan keris.
Sementara bagi perempuan menggunakan Kebaya berwarna krem, putih, atau kuning. Dengan bawahan Batik Lereng Eneng Prada.
Untuk aksesorisnya adalah siger (mahkota), ali (cincin), gelang, dan kalung yang harus dipakai bersamaan. Nah itulah jenis-jenis pakaian adat sunda yang telah diwariskan dari masa ke masa. Meski begitu, pakaian jenis apapun bisa digunakan oleh siapa saja. Sebab di zaman sekarang sistem kasta sudah tidak ada.