Secara umum, teks tanggapan adalah teks yang berupa komentar, kritik, pujian, evaluasi, penolakan atau dukungan untuk suatu hal. Teks tanggapan berasal dari pengamatan seseorang atau dari sudut pandangnya.
Secara bahasa, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “Tanggapan” adalah sambutan terhadap ucapan yang berbentuk kritik, evaluasi, komentar dan lainnya.
Gambaran akan sebuah “Teks Tanggapan” mungkin dapat kalian temukan jika sering menonton berita misalnya.
Karena dalam beberapa acara berita, ketika tengah membahas suatu permasalahan kadang mengundang seorang pakar. Baik itu pakar politik, ekonomi dan sebagainya, nah biasanya si Pakar tadi akan memberikan tanggapannya terhadap permasalahan yang tengah di bahas.
Meski begitu, teks tanggapan tidak datang (dikemukakan/dibuat) begitu saja. Sebab teks ini harus disertai dengan argumen yang sopan, logis, jelas, dan objektif. Informasi yang ada dalam teksnya pun biasanya menjadi sebuah saran membangun.
Bahkan seorang ahli bernama Mulyadi, berpendapat bahwa teks tanggapan adalah teks berisi tanggapan, berupa dukungan atau penolakan pada suatu hal atau peristiwa yang didukung oleh data pendukung tanggapan.
Baca Juga: Pengertian Teks Autobiografi, Jenis, Ciri, Hingga Contohnya
Fungsi Teks Tanggapan
Ada beberapa fungsi dari teks ini yang sangat penting untuk kita ketahui, yakni:
- Mengapresiasi sebuah karya atau hal yang dikerjakan seseorang dengan detail dan jelas.
- Memberi saran pada sebuah permasalahan melalui cara terarah, sistematis, dan terbaik. Sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
- Sarana dari hal yang ditanggapi agar sesama pengkritik misalnya, bisa berdialog lebih baik melalui konteks, deskripsi dan penilaian yang diberikan dalam sebuah teks tanggapan.
- Memberi kritik membangun yang dapat digunakan untuk membantu suatu permasalahan.
Struktur Teks Tanggapan
Sama seperti teks lainnya, teks ini pun memiliki struktur yang jelas dan teratur terdiri dari:
1. Evaluasi
Bagian awal berupa pertanyaan umum mengenai permasalahan yang dibahas sehingga pembaca mengetahui fokus permasalahan tersebut.
2. Deskripsi
Inti pembahasan yang diangkat penanggap, biasanya berupa opini dari berbagai sudut pandang dengan fakta pendukung.
3. Penegasan Ulang
Bagian akhir berupa simpulan yang dapat diambil atau saran maupun masukan dari penanggap yang berkaitan dengan pembahasan.
Kaidah Kebahasaan
Terdapat beberapa kaidah kebahasaan dalam sebuah teks tanggapan yakni:
- Konjungsi, untuk menggabungkan induk kalimat dengan anak kalimat.
- Kalimat Kompleks, kalimat yang identik dengan induk kalimat dan anak kalimat. Merupakan kalimat dengan dua struktur dan dua kata kerja (verba).
- Diksi, membuat tanggapan jelas dan mudah untuk dipahami sehingga dapat dipertimbangkan dengan baik.
- Rujukan, menyokong sebuah tanggapan atau bisa juga dimanfaatkan sebagai dukungan informasi maupun tanggapan.
Ciri Teks Tanggapan
Teks ini memiliki ciri yang membedakannya dengan yang lain, diantaranya adalah:
- Berdasarkan fakta dan data (bersifat objektif).
- Mempunyai struktur teks yang jelas yakni evaluasi, deskripsi, dan penegasan ulang.
- Kaidah bahasa tersendiri agar penyampaian jelas, logis, dan sopan.
Unsur Teks Tanggapan
Ketika membuat teks ini harus ada unsur-unsur yang dimuat, yakni:
- Opini, bisa berupa kritik, saran, dan pujian.
- Masalah yang ditanggapi.
- Argumen, dapat berupa argumen memperkuat pujian atau kritik.
- Fakta.
Contoh Teks Tanggapan
Narkoba dan Hukuman Mati yang Menjadi Pro-Kontra
Evaluasi:
Peredaran narkoba yang semakin “menjadi-jadi” di Indonesia terutama di kalangan pelajar hingga pejabat negara adalah masalah serius yang harus dihadapi. Tetapi anehnya ada sebuah pro-kontra terkait “Hukuman Mati” bagi para pengedar/bandar narkoba.
Deskripsi Teks:
Masyarakat yang setuju akan hukuman tersebut beralasan bahwa hukuman mati adalah salah satu cara agar para pengedar lain jera. Sehingga lama-kelamaan mereka tak berani lagi untuk mengedarkannya di Indonesia. Terlebih narkoba ini kebanyakan beredar di kalangan pelajar, yang merupakan generasi masa depan bangsa.
Jika generasi penerus yang akan memegang kendali di masa depan sudah hancur di awal, maka Indonesia sudah tidak memiliki masa depan cerah.
Sementara masyarakat yang tak setuju dengan hukuman tadi beralasan, masih ada hukuman lain yang lebih manusiawi. Sebab hukuman mati melanggar Hak Asasi Manusia yang tertera pada UUD (Undang-Undang Dasar) 1945 28 A, yang berbunyi “Setiap orang berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya”.
Selain itu, hukuman mati membutuhkan biaya yang lebih besar. Hal tersebut dianggap sebagai pemborosan uang negara.
Penegasan Ulang:
Memang setiap orang memiliki hak untuk hidup, tapi jika hidupnya malah merusak generasi penerus bangsa. Maka hukuman mati adalah hal yang tepat, terlebih hukuman tersebut dapat mempertegas Indonesia melawan narkoba. Sehingga bandar dari luar negeri akan berpikir ulang untuk mengedarkan narkoba di Indonesia. Demikianlah pengertian teks tanggapan, fungsi, struktur, kaidah kebahasaan, unsur, ciri, dan contohnya. Semoga bermanfaat!.