Sinopsis Film 12 Strong (2018), Kisah Nyata yang Dilebihkan!
Posbaru – Film 12 Strong yang rilis pada tahun 2018 lalu diangkat dari kisah nyata beberapa tahun lalu, film ini ditulis oleh Ted Tally, Peter Craig, dan Doug Stanton. Adapun sinopsis film 12 Strong (2018) adalah sebagai berikut.
Sinopsis Film 12 Strong (2018)
Film 12 Strong menceritakan tentang serangan menara kembar World Trade Center pada 11 September 2001 lalu di Amerika yang mengharuskan pasukan khusus pimpinan Kapten Mitch Nelson pergi ke Afghanistan.
Pasukan tersebut mempunyai misi untuk melawan Taliban dan aliansi Al-Qaeda yang diduga sebagai pelaku penyerangan gedung tersebut.
Sesampainya di sana, Kapten Mitch berusaha meyakinkan pimpinan aliansi utara bernama Jenderal Dostum untuk bersatu dalam memerangi Taliban.
Sang Jenderal pun akhirnya setuju untuk bekerja sama, namun masalah baru timbul karena pasukan Kapten Mitch dipaksa untuk berperang dengan gaya lokal.
Selain itu, mereka juga harus menghadapi masalah keterbatasan sumber daya yang membuat misi tersebut sedikit terkendala.
Lalu apakah mereka berhasil menyerang Taliban?.
Baca Juga: Rekomendasi Film Tentang Detektif
Informasi Lainnya
Genre | Aksi, Drama, Sejarah |
Pertama Rilis | 17 Januari 2018 |
Sutradara | Nicolai Fuglsig |
Rating | 6,6/10 (IMDb) |
Durasi | 2 Jam 10 Menit |
Pemeran | Chris Hemsworth, Michael Shannon, Michael Peña dan lainnya |
Riview Singkat Film 12 Strong
Menurut saya film ini sangat khas “propaganda nasionalis Amerika” seperti film Rambo yang mengalahkan Vietnam sendirian padahal kenyataannya Amerika yang kalah dalam perang.
Jika kalian warga Amerika atau menyukai “Amerika” maka tentu kalian akan langsung suka dengan film ini tanpa ada pertanyaan yang lebih jauh atau kritis.
Karena menurut saya, negara Amerika banyak menggunakan film untuk meningkatkan rasa nasionalis warganya atau bahkan sebagai salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah dengan negara lain.
Meski begitu, dari segi akting, visual, dan lainnya sebagainya cukup menarik untuk disaksikan, walau sangat di lebih-lebihkan dari cerita “nyatanya”.