Sinopsis Film London Has Fallen, Inggris Jadi Zona Perang!

Posbaru – Film yang rilis di tahun 2016 lalu, ditulis oleh Creighton Rothenberger (Berdasarkan Karakter yang Dibuat), Katrin Benedikt (Berdasarkan Karakter yang Dibuat), dan Christian Gudegast (Skenario). Adapun sinopsis film London Has Fallen adalah sebagai berikut.
Sinopsis Film London Has Fallen (2016)
Film London Has Fallen menceritakan tentang Perdana Menteri Inggris yang meninggal secara misterius dan mendadak dimana kejadian tersebut membuat sejumlah kepala negara dijadwalkan menghadiri pemakamannya di London, Inggris.
Seorang agen rahasia bernama Lynne Jacobs menunjuk agen Mike Banning untuk melindungi presiden Amerika serikat, Benjamin Asher selama kunjungan tersebut.
Ketika para kepala negara tiba di London, muncul serangan teroris yang berhasil membunuh beberapa kepala negara dari barat dimana tentunya hal ini membuat semua orang panik.
Ledakan bom tersebut juga terjadi di beberapa tempat lain yang mengakibatkan kota London lumpuh sementara.
Serangan tersebut ternyata telah dipersiapkan sejak lama oleh seorang teroris bernama Aamir Barkawi.
Aamir sendiri tahu bahwa presiden AS masih selamat dari serangan itu, akibatnya Ia berjanji akan menyiarkan eksekusi secara langsung jika presiden AS ditangkap .
Meski begitu, Mike yang bertugas menjaga presiden tetap berusaha sekuat tenaga berusaha melindunginya tanpa bantuan orang lain.
Apakah Mike dan presiden AS berhasil selamat?
Baca Juga: Rekomendasi Film Aksi di Netflix
Informasi Lainnya
Genre | Aksi, Thriller |
Pertama Rilis | 1 Maret 2016 |
Sutradara | Babak Najafi |
Rating | 5,9/10 (IMDb) |
Durasi | 1 Jam 39 Menit |
Pemeran | Gerard Butler, Aaron Eckhart, Morgan Freeman dan lainnya |
Riview Singkat Film London Has Fallen
Film ini tidak masuk akal, sebab London yang berubah menjadi zona perang seketika dan secara misterius warga sipil hilang entah ke mana.
Selain itu, film yang merupakan sekuel film Olympus Has Fallen ini tidak memiliki atmosfer yang sama, bahkan beberapa adegan aksinya sangat datar seperti tidak ada emosi di dalamnya.
Meski begitu, efek ledakan dan lain semacamnya dalam film ini cukup di eksekusi dengan baik walau “berlebihan”.