Entertainment

Sinopsis Film Garis Waktu (2022) dari Novel Fiersa Besari

Merupakan film drama dari Indonesia berdasarkan lagu dan novel berjudul sama karya Fiersa Besari. Film ini skenarionya ditulis oleh Benni Setiawan dan diproduseri oleh Manoj Punjabi serta Hanung Bramantyo. Film ini memulai proses syutingnya pada awal tahun 2021 lalu, dan baru tahun ini dirilis. Adapun sinopsis film Garis Waktu (2022) adalah sebagai berikut.

Sinopsis Film Garis Waktu (2022)

Seorang musisi kedai yang hidup sendirian bernama Sena suatu hari bertemu dengan April yang tengah mengalami masalah. Pertemuan itu membuat keduanya semakin dekat bahkan makin khusus.

Tapi hubungan keduanya terhalang oleh orang tua April yang tidak setuju, karena Sena adalah musisi yang tak jelas arah hidupnya. Di tengah hubungan yang rumit itu, Sena bertemu dengan Sanya yang selalu mendapinginya meraih karir sukses sebagai musisi.

Namun hal tersebut malah membuat hubungan mereka semakin rumit, karena April yang juga teman Sanya, mulai tak percaya padanya. Akibat kedekatan Sanya dengan Sena, tetapi di sisi lain Sena mulai merombak karirnya sebagai musisi.

Baca Juga: Daftar Film Indonesia Terbaru 2022 yang Sudah Tayang!

Informasi Lainnya

GenreDrama, Percintaan
Pertama Rilis24 Februari 2022
SutradaraJeihan Angga
Rating4/10
Durasi1 Jam 40 Menit
PemeranReza Rahadian, Michelle Ziudith, Anya Geraldine dan lainnya

Resensi Film Garis Waktu (2022)

Film dengan konsep cerita sederhana namun cukup menarik untuk disimak dengan berbagai drama di dalamnya. Aktor Reza Rahadian dan Michelle Ziudith memperankan karakter Sena dan April dengan luar biasa, chemistry keduanya pun tidak diragukan lagi. Terlebih emosi yang ditampilkan Reza terasa sangat nyata!.

Sayangnya ada yang menggangu yakni peran Anya sebagai Sanya yang terlihat sedikit kaku, memang Ia baru beberapa kali dalam film tapi saya berharap ke depannya bisa lebih baik.

Selain itu ada lagi yang mengganggu saya yaitu sinematografinya. Aduh saya sudah cape dan lelah dengan film yang hanya menampilkan keindahan tempat bukan proses eksekusi pengambilan gambarnya.

Ayolah di era digital ini dengan hadirnya metaverse, liburan ke angkasa ala Jeff Bezos masa kualitas sinematografinya biasa saja!. Saya masih bisa mentolerir apabila ini ditayangkan di TV karena mungkin bajet dana dari stasiun tv, tapi kan ini film bioskop!.

Sebab menurut saya sebuah film yang ketika kita ingin menontonnya harus bayar tentu wajib memuaskan penonton.

Kesimpulannya ini adalah film dengan cerita cukup menarik layak ditonton tapi hanya sekali saja karena kurang berbekas di ingatan.

Faridz Mahesa Pancasakti

Pria suka belajar tapi juga wibu akut dan tiap hari main Mobile Legends
Back to top button